ilmu pengetahuan

berbagi pengetahuan dengan tulisan

artikel

ragam karya tulis

berita

informasi menarik sekitar kota subang

tips

berbagi tips seputar pendidikan, kesehatan,dll.

Friday 7 October 2016

Memperingati Hari Pendidikan Nasional

Pentas Seni Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Rangka
Memperingati Hari Pendidikan Nasional

Pada hari senin, tanggal 2 mei 2016 diadakannya pentas seni anak berkebutuhan khusus yang dilaksanakan untuk memperingati hari Pendidikan Nasional, dimana di hadiri oleh beberapa tamu penting seperti Bapak ketua DPRD kabupaten Subang, bapak Presdir MTS Suai Auto, Ibu pengawas Dr. Hjh Nani, kepala sekolah SLB sekabupaten Subang. Yang bertempat di jalan Perumnas Subang.
Pentas seni yang diadakan ini menampilkan anak-anak berkebutuhan khusus dengan berbagai keterampilan, seperti tari-tarian, galuraan, bernyanyi dan hasil karya keterampilan tangan anak berkebutuhan khusus pun di perlihatkan dan dijual dalam acara tersebut. Dengan adanya acara tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama dalam pendidikan, dan setiap anak pastinya mempunyai keterampilan yang berbeda-beda, anak yang berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidak  mampuan mental, emosi , atau pisik.
Untuk anak yang berkebutuhan khusus mereka mendapatkan sekolah yang khusus pula, Sekolah Luar Biasa adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang melayani pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sebagai lembaga pendidikan SLB dibentuk oleh banyak unsur yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang  proses intinya adalah pembelajaran bagi peserta didik. Sekolah luar Biasa ini memiliki beberapa kelas atau golongan seperti :
1.      SLB golongan A
Mempunyai karakteristik tunanetra yang berbeda dalam pada segi pisik yaitu organ penglihatannya gejalanya antaralain:
a.       Mata juling
b.      Sering berkedip
c.       Menyipitkan mata
d.      Klopak mata merah
e.       Mata infeksi
f.       Gerakan  mata tak beraturan dan cepat
g.      Mata selalu berair.

2.      SLB golongan B
Mempunyai karakteristik tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupn tidak permanen. Klasifikasi tunarungu berdasarkann tingkat gangguan pendengaran adalah
a.       Gangguan penfengaran sangat ringan (24-40 db)
b.      Ganguan pendengaran ringan (41-55 db)
c.       Gangguan pendengaran sedang (56-70  db)
d.      Gangguan pendengaran berat (71-90 db)
e.       Gangguan pendengaran extrem atau tuli (diatas 91 db)

3.      SLB golongan C
Merupakan klasifikasi tunagrahita (Down syndrome) dalam kehidupan sehari-hari kita membedakan kecerdasan anak menjadi sangat cedas, cerdas biasa atau normal, bodoh, dan bodoh sekali. Para ahli dibidang psikologi membedakan kecerdasan menjadi : Anak jenius, sangat cerdas, biasa, terbelakang mental. Anak tunagrahita yang termasuk SLB kelas C adalah anak yang mempunyai intelegensi 50-70. Anak ini dalam dunia pendidikan sering disebut anak mampu didik. Adapun anak yang masuk SLB C1 adalah anak yang mempunyai inntelegensi 25-49 anak ini dalam dunia pendidikan adalah anak mampu latih.

4.      SLB golongan D
Mempunyai karakteristik anak tunadaksa. Golongan ini diperuntukan untuk anak-anak cacat fisik (tunadaksa) untuk mengetahui tingkat intelegensi anak tunadaksa dapat digunakn tes yang dimodifkasi agar sesuai dengan anak tunadasa. tes tersebut antara lain haussermen tes (untuk anak tunadasa ringan), Illinois tes (The Psychoinguistis Ability), dan Peabody Picture Vocabulary test. Klasifikasi tunadaksa antaralain:
a.       Anak polio anak polio mempunyai intelegensi tinggi yaitu IQ 92
b.      Anak yang TBC tulang rata-rata IQ 88
c.       Anak yang cacat konginetal rata-rata IQ 61
d.      Anak yang sapstik rata-rata IQ 69
e.       Anak cacat pada pusat syaraf rata-rata IQ 74
5.      SLB golongan E
untuk anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan dan gangguan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan masyarakat, bertingkahlaku menyimpang dari norma-norma dan adat yang berlaku di lingkungan kekluarga, sekolah, dan masyarakat. Adapun ciri-ciri anak tunalaras adalah sebagi berikut
a.       Gangguan emosi dan gangguan sosial, tidak mau bergaul, dan menyendiri, kurang percaya diri, tidak mempunyai inisiatif dan bertanggung jawab, agresif terhadap diri sendiri, curiga, acuh tak acuk, banyak menghayal, memperlihatkan perbuatan buruk.
b.      Rasa rendah diri yang berlebihan (terlalu mempersoalkan diri sendiri), sering minta maaf, takut tampil dimuka umum, dan takut bicara, mengeluh dengan nasib malang dan segan melakukan hal-hal baru atau yang mengungkap kekurangan, selalu ingin sempurna, tidak puas dengan apa yang diperbuat.
c.       Merendahkan harga diri (murung), cepat merasa tersinggung, merasa tidak enak badan, sakit buatan.

6.      SLB  golongan Autis
Dimana golongan ini dikhususkan untuk anak-anak yang menyandang autis. (http://fitriafitri.weebly.com/sekolah-luar-biasa.html).

Dalam acara pentas seni tersebut saya bersama rekan-rekan mewawancarai seorang guru sekolah luar biasa, yang bernama ibu Okeu. Beliau mengatakan bahwa cara mengajar untuk anak yang berkebutuhan khusus harus sesuai dengan anak autisnya, anak autis bisa berbicara hanya tidak bisa berkomunikasi. Dan untuk anak yang berkebutuhan khusus (Down syndrome) sering disebut dengan anak 1000 wajah, dengan rata-rata IQ-nya 35-50. Down Syndrome itu ada beberapa tahap, tahapan pertama disebut Debil ( mampu didik), yang kedua Ambisi (latih), yang ketiga atau Edition (mampu rawat). Untuk guru SLB Subang berkisar 27 orang pengajarannya mengacu pada umum tetapi disederhanakan, disesuaikan dengan kemampuan anak. Dan untuk keterampilan mereka mempunyai kurikulum sendiri, pelayanannya individual dalam menerangkan guru harus sendiri-sendiri menerapkannya. Untuk Down Syndrome / C1 / Grahita mempunyai ciri-ciri seperti :
1.      Dagu pendek
2.      Garis tangannya dua
3.      Tidak mempunyai lengkungan antara leher dan kepala
4.      Kepala besar
5.      Mata beler
Down Syndrome ini dapat dideteksi sejak dini.
Untuk kualifikasi guru harus S1 sarjana dengan jurusan PLB, dalam segi pendidikan hanya diatur oleh satu orang guru, dan saat pembelajaran agama pun guru tersebut yang mengajarkannya, satu guru memegang tanggung jawab untuk satu kelas. disana juga terdapat anak SMA yang paling banyak diajarkan keterampilan-keterampilan yang sama dengan anak golongan C, dan tingkat kesulitan yang paling berat saat mengajar diantara anak yang berkebutuhan khusus adalah golongan C karena tingkat IQ-nya rendah. Untuk golongan C keterampilan pertama yang diajarkan yaitu bisa menolong diri sendiri, agar mereka bisa menolong diri sendiri maka bawalah anak tersebut ketempat umum dan agar mereka bisa berkomunikasi dengan umum. Adapun faktor yang menyebabkan anak tergolong dalam golongan C1 / grahita / down syndrome yaitu faktor gen dan kromosom, untuk golongan ini mereka tidak dapat menjadi normal karena hanya memiliki satu keterampilan, yaitu penambahan usia bukan penambahan IQ dan IQ-nya hanya 30-35 dan harus lebih ditingkatkan lagi keterampilannya. contohnya anak yang bernama Lola yang berumur 6 tahun. Dan menurut teori anak yang mempunyai down syndrome hanya berumur 30-35 dan kadang-kadang anak tersebut meninggal tidak sakit terlebih dahulu tetapi langsung meninggal. Untuk golongan D IQ-nya tergantung kepada anak tersebut contohnya tuna daksa dan adapun akibatnya dari virus kucing. Di SLB daerah Subang juga terdapat anak yang mempunyai masalah Disleksia, ada beberapa tahapan tergantung IQ untuk menolong anak disleksia. Cara mengatasi anak yang disleksia ketika dalam pembelajaran dia mengamuk maka guru harus menuruti dahulu apa yang diinginkannya, jika anak tersebut bosan maka anak tersebuh dialihkan perhatiannya dalam pembelajaran. Anak disleksia dalam mengingat membutuhkan waktu beberapa bulan karena mereka menyimpan di short memori sehingga cepat sekali untuk lupa.Untuk anak autis terdapat kesamaan dengan anak yang lainnya seperti terjadinya menstruasi, dll.
Anak yang berketerbelakangan itu biasanya diakibatkan karena kawin sesusu, anak yang berketerbelakangan dapat bertambah apabila :
1.      Orangtuanya tidak begitu memperhatikan anaknya,
2.      Orang tua yang lalai dalam perkembangan anak.
Untuk anak yang masih TK terdapat 150 siswa dan mereka belajar sampai jam 10.00, dan dalam satu kelas maksimal 5 orang. Dan sekarang sudah banyak orang tua yang memperhatikan anaknya untuk sekolah berkebutuhan khusus.
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara sekolah umum dan sekolah luar biasa adalah sebagai berikut:
1.      Dalam proses pembelajaran di sekolah umum biasanya guru mengajar 30 orang siswa tetapi dalam sekolah luar biasa guru mengajar maksimal 5 orang siswa.
2.      Dalam proses pembelajaran guru di sekolah umum biasanya dapat memakai sistem kooperatif learning atau pembelajaran berkelompok tetapi untuk siswa di sekolah luar biasa tidak dapat memakai sistem kooperatif learning, siswa harus di latih secara individual.
3.      Dalam pembelajaran di sekolah luar biasa, lebih banyak mengajarkan keterampilan pada peserta didiknya.
4.      Dalam materi pembelajaran sama seperti halnya sekolah umum tetapi untuk sekolah luar biasa lebih disederhanakan, agar anak dapat menyerap pembelajaran.
5.      Dari segi guru, untuk  guru sekolah luar biasa mereka harus mempunyai banyak keterampilan dan mereka harus benar-benar sabar dalam mendidik, tidak hanya menyampaikan materi saja tetapi perhatian dan pengertian yang lebih harus diberikan.

Sumber : http://fitriafitri.weebly.com/sekolah-luar-biasa.html

Tuesday 4 October 2016

blog software

Solve the biggest problem of your blogger customer (like other 18500 users)

  • Generating traffic or readers
  • Finding appropriate, royalty-free images
  • Social media set up and marketing
  • Battling with technology
?
Think again!!! 9 out of 10 bloggers say their biggest pain is creating refreshing content day-in and day-out or week-in and week-out and battling writer's block.
Bloggers try everything
  • outsourcing the writing work
  • inviting guest posts
  • and even commenting on other sites.

And discovered, just like I did, that the results are disproportionately small in relation to the effort spent. And how much original content can a single person produce? At what cost?

High-quality original content takes forever to create.
And professional copywriters charge a fortune!

What if you had access to a magic tool that would:
  • Help create refreshing, google-friendly content
  • Help bring all the popular and rich content on the internet on the topic you want to write about, from a variety of sources
  • Churn out a post or publication that will portray you as a subject-matter expert, boosting your blog and your online presence
  • Help with ranking this post higher on search engines including the big G
  • Maintain and feed backlinks automagically without asking for them
Now you are thinking - well, this has to be illegal or some form of black-hat wizardry more press here

blog software

I just started using Curationsoft 2.0 in order to start curating technology news for my website. Within days, I stopped using the other curation software I had previously purchased and switched entirely to Curationsoft 2.0. The interface is so intuitive that I still have not watched all of the training videos /td but I learn completely new techniques each time I do watch a new one. The ability to easily use this in conjunction with Facebook is amazing and will be a great way to drive traffic to my site. In addition to curation for my blog, I have also been using it for research. If you open a Google Drive document and drag research content found with CurationSoft over into the document, you not only have a great all-in-one-place resource /td but your bibliography is nearly built if you need to provide sources. I am using it for researching compliance in the mortgage finance field and it has already been an amazing time saver. Finally, I am completely blown away by your amazing customer support. more info press here

Wednesday 28 September 2016

keterampilan berbahasa

HAKIKAT KETERAMPIILAN BAHASA


hakikat keterampilan bahasa itu dibagi menjadi dua
  • proses encoding => proses dimana si pengirim pesan  memilih pesan yang akan disampaikan, memanipulasikan dalam wujud lambang-lambang berupa bunyi atau tulisan.
  • proses decoding => dimana sipenerima pesan menterjemahkan lambang-lambang berupa bunyi atau tulisan menjadi bermakna sehingga pesan tersebut dapat diterima secara utuh
manfaat keterampilan bahasa
  • mengungkapkan pikiran
  • mengekspresikan perasaan
  • melaporkan fakta-fakta yang diamati
aspek-aspek keterampilan bahasa
  • menyimak => mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan dan meninjau dengan teliti
  • mendengar => menangkap suara atau bunyi  dengan indra pendengaran atau telinga
  • berbicara
  • membaca 
  • menulis

Monday 26 September 2016

mengajar



cara mengajar yang baik

1.      Apa yag dilakukan seorang guru agar siswanya dapat memahami suatu permasalahan?
Jawab :
Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, tetapi dalam proses belajar mengajar maka kemampuan seorang siswa harus sama dan mendapatkan hak yang sama pula, dalam hal ini guru sangat penting untuk mengajarkan siswanya dalam memahami suatu permasalahan.

Menurut Ruseffendi (1989: 538), tugas guru dalam membantu siswa menyelesaikan pemecahan masalah adalah:

1.      guru harus mengetahui bahwa anak perkembangan mentalnya telah cukup dan telah memiliki cukup pengetahuan prasyarat untuk menyelesaikan soal tersebut, agar siswa tidak buntu berpikir karena masalah lain (bahasa dan matematika sukar).
2.      siswa harus mengerti soal tersebut.
3.      siswa harus mengerti apa yang harus dicapai.
4.      siswa supaya mencoba-coba mencari jawaban (membuat strategi), misalnya: menerka dan mengeceknya, menyederhanakan soal, menggunakan diagram/rumus/tabel, bekerja mundur, menggunakan kalkulator, dan lain-lain.
5.       membantu siswa mencari cara penyelesaian soal.
6.       mengawasi siswa menyelesaikan soal.
7.      memperhatikan siswa dalam meninjau kembali jawaban, cara, penyelesaian, dan lain-lain, yang telah dilakukan untuk mencari cara yang lebih baik, menghindarkan kekeliruan, dan lain-lain.
8.      guru harus berusaha agar pada diri siswa itu selalu ada keinginan (sebagai prasyarat), ada ketabahan menghadapinya, dan tidak ada keraguan tentang kebenaran jawaban yang diperolehnya.

2.      Apa yang akan terjadi apabila siswa tidak memiliki kemampuan pemecahan masalah?
Jawab:

Jika siswa tidak memiliki kemampuan pemecahan masalah maka:

1.      Siswa tidak dapat mengerti apa yang diketahui dalam masalah tersebut
2.      Siswa tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik
3.      Siswa tidak akan bisa menemukan inti dari prmasalahan
4.      Strategi yang digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah tidak akan tepat dengan apa yang ada dalam masalah tersebut.

3.      Buatlah skenario pembelajaran yang menerapkan strategi  pembelajaran pemecahan masalah!
Jawab:


Mata pelajaran          : Matematika
Pokok bahasan          : Bilangan Pecahan
Waktu                       : 90 menit

  I.       Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah

II.       Hasil belajar
Mengenal operasi hitung pecahan

III.       Indikator
Siswa dapat :
1.      Mengetahui macam-macam pecahan
2.      Melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa
3.      Melakukan operasi penjumlahan pecahan campuran
4.      Melakukan operasi pengurangan pecahan biasa
5.      Melakukan operasi pengurangan pecahan campuran
6.      Melakukan operasi perkalian pecahan
7.      Melakukan operasi pembagian

IV.       Uraian materi
Bilangan pecahan merupakan bilangan rasional dimana bilangan tersebut menggambarkan bagian dari keseluruhan yang dilambangkan dengan , dimana a dan b adalah bilangan-bilangan bulat, a disebut sebagai pembilang dan b disebut sebagai penyebut dan b ≠ 0.
Contoh : , ,  

V.       Media pendukung
1.      Lembar kerja siswa (LKS)
2.      Buku paket

VI.       Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Awal

1.      Menginformasikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan menyebutkan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar.
2.      Siswa disuruh menyebutkan apa yang dimaksud dengan pecahan dan contohnya
3.      Guru bertanya kepada siswa macam-macam bilangan pecahan




Kegiatan Inti

1.      Guru menerangkan kepada siswa cara operasi penjumlahan bilangan pecahan biasa yang sudah sama penyebutnya contohnya  +  =
2.      Guru menjelaskan tentang operasi penjumlahan bilangan pecahan cmpuran, contohnya  + 4  =  +  =  +  =  =  = 8
3.      Guru menjelaskan tentang operasi pengurangan bilangan pecahan biasa, contohnya     -  =  
4.      Guru menjelaskan tentang operasi pengurangan bilangan pecahan campuran, contohnya 4 - 3  =  -  =  -  = = 1  
5.      Guru menjelaskan tentang operasi perkalian pada bilangan pecahan, contohnya  x  =  =
6.      Guru menjelaskan tentang operasi pembagian pada bilangan pecahan, contoh   :  =  x  =  =
7.      Siswa diarahkan untuk mengerjakan soal-soal yang terdapat di dalam LKS
8.      Beberapa siswa disuruh menuliskan hasilnya di papan tulis, jika ada siswa lain yang berbeda hasilnya maka sama disuruh untuk menuliskannya di papan tulis.
9.      Kemudian seluruh siswa diminta untuk mencermati hasil dari temannya yang ditulis di papan tulis, dan dibahas bersama-sama sampai mendapat sebuah kesimpulan.

Kegiatan Penutup

1.      Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari kegiatan belajar mengajar tadi
2.      Sebagai pemantapan siswa di beri PR dari buku paket.

VII.       Penilaian

1.      Aspek kognitif dinilai dari hasil penyelesaian tugas dan tes
2.      Aspek afektif dinilai melalui observasi selama kegiatan belajar berlangsung.


4.      Buatlah soal yang berbasis masalah beserta penyelesaiannya dengan ketentuan sebagai berikut!
a.      Penyelesaian dilakukan berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah.
b.      Buat dalam bentuk mindmapp.
Jawab :




Daftar Pustaka

Pembelajaran Matematika SD, Gatot Muhsetyo, dkk, Penerbit Universitas Terbuka.
Rahasia Matematika, Mulyana AZ, S.Pd, Penerbit Edutama Mulia.