Friday 23 September 2016

contoh proposal PTK



PROPOSAL PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS
MELALUI PEMBELAJARAAN KONTEKSTUAL MODEL
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KAMARUNG



Disusun oleh:
Nama   : Sri Intan Nurani
NPM   : 1386210005
Kelas   : PGSD 6A


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP – SUBANG
2016



A.    Judul Penelitian
“Upaya meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris melalui pembelajaran kontekstual model contectual teaching and learning (CTL) pada siswa kelas III SD”.

B.     Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Inggris disekolah dasar kini sudah tidak asing lagi, sekarang setiap sekolah dasar sudah harus mengenal pembelajaran bahasa inggris, dari mulai kelas 4 SD sampai kelas 6 SD dan bahkan sekarang untuk sekolah yang mempunyai krediditas tinggi siswa kelas 1 SD pun sudah diperkenalkan bahasa Inggris.
Materi pembelajaran bahasa inggris di sekolah dasar memang sangat mudah tetapi dalam pengaplikasiannya tidaklah semudah yang dipikirkan. Dalam menyampaikan materi perlu adanya menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat. Siswa di sekolah dasar dalam bahasa inggris belum menunjukan hasil yang memuaskan dari proses belajar terutama dalam teknik penulisan dan berbicara memakai bahasa inggris. Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran bahasa inggris serta penyebab yang terjadinya kesulitan dalam belajar bahasa inggris. Terutama tidak tepatnya guru dalam pembelajaran, baik itu dari model ataupun metode yang diapakai oleh guru dalam proses pembelajaran tersebut. Dengan melakukan pengkajian kita dapat menemukan dan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperbaki proses belajar mengajar bahasa inggris supaya hasil dari proses belajar bisa memuaskan dan tercapainya tujuan pembelajarannya itu sendiri.

C.     Perumusan Masalah
Permasalahan yang masih dihadapi siswa kelas IV SD Negeri Kamarung, kesulitan memahami pembelajaran bahasa inggris, karena model dan metode yang dilakukan oleh guru belum tepat. Untuk itu diperlukan perbaikan sehingga siswa dalam memahami pembelajaran bisa dengan mudah dan kemampuan untuk memahaminya pun dapat meningkat. Dan faktor pendukung seperti media pembelajaran sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

D.    Cara Pemecahan Masalah
Penelitian ini memakai penelitian ekperimen, yaitu dimana dalam proses pembelajarannya anak belajar sendiri menemukan hal-hal baru atau kata-kata baru. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
a.       Anak diberitahu terlebih dahulu tentang topik yang akan dibahas hari ini dan tujuan yang harus dicapai dalam pemeblajaran bahasa inggris.
b.      Anak belajar diluar kelas dan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan topik pembelajaran.
c.       Guru dan siswa melakukan diskusi dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.
d.      Mengumpulkan informasi dan kembali ke kelas untuk membahas secara bersama-sama.

E.     Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini untuk menemukan pembelajaran yang cocok dan efektif serta efisien yang sesuai dengan karakter peserta didik/siswa. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

F.      Konstribusi/Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini untuk lebih memahami dan menambah wawasan pengetahuan tentang karakteristik peserta didik dan bagaimana cara mengatasi karakter tersebut, mengumpulkan informasi dan menemukan model yang tepat untuk mengatasinya.

G.    Tinjauan Pustaka
a.       Pembelajaran bahasa inggris
Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian berupa sikap, kebiasaan, tanggung jawab, bahasa maupun kepandaian. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, ataupun peserta didik dengan sumber belajarnya.
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional, bahasa inggris sekarang digunakan sebagai alat komunikasi internasional secara lisan maupun tulisan. Seperti halnya Bahasa Indonesia dalam Bahasa Inggris juga mempunyai 4 (empat) keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Dalam suatu  proses belajar mengajar, selalu ada pembelajar yang berhasil dengan baik dan pembelajar yang kurang  berhasil.  Hal ini  disebabkan  oleh berbagai factor, salah satunya adalah model atau strategi belajar orang yang belajar tersebut. Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar peserta didik atau siswa. Ada beberapa model pembelajaran yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran bahasa inggris, antara lain :

-          Model Pembelajaran Kontekstual (contextual teaching and learning).
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. (Nurhadi, 2002). Model ini mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna, melaksanakan kegiatan inquiry, dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa.

-          Model Pembelajaran Kooperatif.
Model pembelajaran koopertif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Model ini memiliki prnsip ketergantungan, dimana semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan, menumbuhkan rasa tanggung jawab perseorangan, partisipasi dan komunikasi. Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif seperti model student teams achievement divison (STAD), model jigsaw, model investigasi kelompok (group investigation), model make a match, model TGT (teams games tournaments), dan model struktural.

-          Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
PAKEM adalah model pembelajaran yang merupakan implementasi kurikulum disekolah dari yang sudah dirancang dan menuntut aktivitas dan kreativitas guru dan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan secara efektif dan menyenangkan.

b.      Media (alat bantu) dalam pembelajaran
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang timbulnya proses atau dialog mental pada diri siswa. Media pembelajaran sangat menunjang untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Media pembelajaran terdiri dari dua unsur penting yaitu unsur peralatan atau keras dan unsur pesan yang dibawanya. Ada tiga jenis media pembelajaran yang perlu dipahami yaitu media visual, media audio dan media audio-visual. Dalam pengajaran kebanyakan guru menggunakan media visual seperti gambar, grafik, bagan, diagram, poster, dan sebagainya. Media visual sendiri adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Sedangkan media audio-visual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau disebut media pandang-dengar.

c.       Karakteristik peserta didik kelas III SD
1.      Pengertian
Menurut teori Erikson ketika masa pertengahan dan akhir anak-anak ( tahun-tahun sekolah, 6 tahun – pubertas) anak pada tahap ini memiliki rasa rendah diri dan tekun dimana tidak ada masa lain yang lebih antusias daripada akhir periode masa awal anak-anak yang penuh imajinasi. Ketika anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar, mereka mengarhkan energi mereka pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual. Yang berbahaya pada tahap ini adalah perasaan tidak berkompeten dan tidak produktif. Dan menurut Albert Bandura dan kawan-kawan, menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku, tetapi proses–proses kognitif tidak kalah pentingnya.

2.      Karakteristik siswa
Menurut Jean Piaget (1896-1980) menekankan bahwa anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri; informasi tidak sekedar dituangkan kedalam pemikiran mereka dari lingkungan. Piaget juga yakin bahwa anak melampaui empat tahap dalam memahami dunia. Berikut keempat tahapnya
(1)   Tahap sensorimotor (sensorimotor stage) yakni, berlangsung dari kelahiran hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris (seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakan motorik fisik.
(2)   Tahap praoperasional (preoperational stage), yang berlangsung kira-kira dari usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar.
(3)   Tahap operational konkret (concrete operational stage), yang berlangsung kira-kira dari usia 7 hingga 11 tahun. Pada tahap ini, anak-anak melakukan operasi dan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran diterapkan kedalam contoh-contoh yang spesifik atau konkret.
(4)   Tahap operasional formal (formal operational stage), yang tampak dari usia 11 hingga 15 tahun. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.

3.      Media pembelajaran untuk siswa kelas III SD
Media pembelajaran untuk anak kelas III karena masih termasuk kedalam tahap operasional konkret jadi media yang digunakan juga media yang asli dan untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran media disini diusahakan harus semenarik mungkin, ataupun media yang digunakan berwarna cerah.

4.      Model atau metode yang efektif untuk pembelajaran siswa kelas III SD
Metode pengajaran yang efektif untuk anak kelas III adalah metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, untuk metode yang cocok menggunakan metode tanya jawab, demontrasi, ceramah dan diskusi. Dimana dalam metode tanya jawab dan demontrasi itu akan membantu mengaktifkan siswa dalam hal berbicara, sedangkan ceramah membantu tingkat pemahaman anak terhadap pengetahuan atau pembelajaran dan untuk metode diskusi membantu anak bersosialisasi dan bertanggung jawab atas kelompoknya serta mempererat hubungan antar teman.

H.    Hipotesis Tindakan
Berdasarkan dari uraian tentang pembelajaran bahsa inggris, model, media, dan metode yang telah dibahas bahwa semuanya merupakan keterpaduan yang dapat mendukung proses pembelajaran berjalan dengan baik. Penggunaan model yang tepat maka akan sangat menentukan keberhasilan proses belajar, sebagai sebuah model tentunya mempunyai peranan yang sangat penting disetiap pembelajaran terutama saat proses pembelajaran kita harus benar-benar memahami model tersebut dan apa yang kita sampaikan sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam model tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka diajukanlah hipotesis tindakan yaitu peningkatan hasil belajar bahasa Inggris melalui pembelajaran kontekstual model contectual teaching and learning (CTL) pada siswa kelas III SD.


I.       Prosedur Penelitian
a.       Setting penelitian
Penelitian dilakukan di luar kelas sebagai alat belajar siswa menemukan pembelajarannya sendiri, dan diakhiri dengan pengevaluasian di dalam kelas.

b.      Variabel
Variabel yang menjadi sasaran dalam rangka PTK adalah meningkatkan hasil belajar bahasa inggris siswa kelas III SD dengan pembelajaran siswa menemukan sendiri bahan ajar di luar kelas. Dimana sarana belajar di luar kelas, mencari bahan ajar dengan didampingi oleh guru dan dengan prosedur evaluasi. Dalam proses pembelajarannya melihat interaksi belajar, gaya guru mengajar, dan implementasi dari model CTL dengan hasil belajar siswa berupa penulisan, pengucapan dan perangkaian kalimat dasar dalam bahasa inggris.

c.       Rencana tindakan
1)      Perencanaan
Dalam pembelajaran ini, siswa belajar menemukan sendiri bahan ajarnya di luar kelas dengan bimbingan guru. Materi pembelajaran bahasa inggris yang dipakai adalah clothing. Hal pertama yang dilakukan guru memberikan motivasi kecil untuk memberikan semangat kepada siswa sebelum pembelajaran inti dimulai, seperti nyanyian dalam bahasa inggris. Kemudian mendemontrasikan sebentar dimana salah satu murid kedepan dan guru menanyakan kepada siswa lain baju apa yang sedang dipakai dan ketika siswa mengatakan dalam bahasa indonesia maka guru menjawabnya dalam bahasa inggris. Setelah itu barulah guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru dan siswa bersama-sama pergi keluar kelas dan siswa disuruh untuk mengamati lingkungan sekitar yang terkait dengan materi pembelajaran tentang clothing (pakaian). Setelah siswa mengamati maka guru dan siswa berkelompok atau berdiskusi tentang hal-hal yang diamati oleh siswa. Misalkan salah satu siswa mengamati seorang lelaki yang sedang memakai baju merah dan sepatu hijau, kemudian guru dan siswa bertanya jawab, guru “apa bahasa inggrisnya lelaki?” kemudian siswa menjawab “boy” lalu guru menulisnya di sebuah papan tulis berukuran 50x30cm dan dilanjut dengan guru bertanya kembali “memakai bahasa inggrisnya apa?”, jika siswa tidak menjawab maka guru mengeluarkan kebuah kartu berisikan kata dalam bahasa inggris dan menyuruh siswa membacanya bersama misalnya kartu tersebut bertuliskan “wearing” dan siswa membacanya kemudian guru menjelaskan bahwa bahasa inggris dari memakai itu adalah “wearing”. Selanjutnya guru bertanya kembali “apa bahasa inggrisnya baju merah dan sepatu hijau?” siswa menjawab “red t-shirt and green shoes”, dan setelah itu guru menyatukan kata tersebut menjadi sebuah kalimat sederhana seperti “the boy is wearing red t-shirt and green shoes”. Dan guru hanya mengambil beberapa hasil pengamatan saja karena agar siswa dapat memahami dengan baik dan tidak terlalu banyak materi yang disampaikan karena itu akan membebankan kepada siswa. Setelah itu guru dan siswa kembali ke kelas dan melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.
2)      Implementasi tindakan
Rencana yang telah disusun diuji cobakan sesuai dengan langkah-langkah model yang telah dibuat sebelumnya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran CTL.

3)      Observasi dan implementasi
Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan apakah semua rencana yang dibuat sesuai dalam memperbaiki upaya peningkatan hasil belajar siswa dan tujuan pembelajaran terlaksana dengan baik tidak ada penyimpaangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal. Observasi dilakukan dengan teman dalam satu tim dan dengan dilakukan perekaman lewat video record supaya terlihat dengan jelas bagaimana proses pembelajaran yang telah dilakukan.

4)      Analisis dan refleksi
Hasil proses pembelajaranyang telah direkam diputar kembali untuk menganalisis apakah proses pembelajaran tadi sesuai dengan harapan ataukah terjadi kesalahan-kesalahan saat proses pembelajaran berlangsung, dan mendiskusikan dengan teman dan dosen untuk mencari penyelesaian yang efektif pada kegiatan proses belajar mengajar pada pertemuan berikutnya.

d.      Pengumpulan data
Data dikumpulkan melalui observasi, baik secara manual maupun perekaman video. Data ini digunakan untuk melihat proses perbaikan pembelajaran bahasa inggris dengan model CTL sebagai dasar penilaian pada segi perencanaan kegiatan untuk menukur keberhasilan siswa dalam upaya memperbaiki hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa inggris di kelas III SD.

e.       Indikator kinerja
Sebagai tolak ukur keberhasilan guru dalam menyampaikan materi dan implikasinya dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa inggris.

J.       Personalia Penelitian
1.      Ketua Peneliti:
a.       Nama Lengkap                 : Sri Intan Nurani
b.      NPM                                : 1386210005
c.       Jabatan Fungsional           : Ketua Kelompok
d.      Fakultas/Jurusan               : PGSD/Pendidikan Guru Sekolah Dasar
e.       Perguruan Tinggi : STKIP Subang
f.       Bidang Keahlian              : Pendidikan Sekolah Dasar
g.      Waktu untuk penelitian    : 10 Jam/Minggu
h.      Tugas                                :
(1)   Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
(2)   Menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model CTL
(3)   Terlibat dalam semua jenis kegiatan
(4)   Menyusun laporan

2.      Anggota Peneliti 1 (teman sejawat)
a.       Nama Lengkap               : Leni Lutfiani
b.      NPM                               : 1386210021
c.       Jabatan Fungsional         : Sekertaris Kelompok
d.      Fakultas/Jurusan             : PGSD/Pendidikan Guru Sekolah Dasar
e.       Perguruan Tinggi            : STKIP Subang
f.       Bidang Keahlian             : Pendidikan Sekolah Dasar
g.      Waktu untuk penelitian : 10 Jam/Minggu
h.      Tugas                              :
(1)   Menganalisis konsep yang ada di GBPP
(2)   Menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model CTL
(3)   Menyusun instrumen

K.    Jadwal Pelaksanaan
No
Jenis Kegiatan
Bulan Ke
1
Penyusunan Proposal
1
2
Analisis Pokok Bahasan dan Media
1
3
Pendesainan Media Pembelajaran yang digunakan
1
4
Pelaksanaan PBM
1
5
Evaluasi Hasil Belajar
1
6
Evaluasi Proses Pembelajaran
1
7
Analisis Hasil Evaluasi
2
8
Seminar Hasil Penelitian
2
9
Penyusunan Laporan
2

L.     Biaya yang Diusulkan
Bahan
Jumlah
Biaya (Rp)
Jumlah Biaya
Kertas jilid
3 buah
Rp. 1.000
Rp. 3.000
Spidol
2 buah
Rp. 15.000
Rp. 30.000
White Board 50x30
1 buah
Rp. 30.000
Rp. 30.000
Jumlah
Rp. 63.000










DAFTAR PUSTAKA
Muslich, Mansur. 2014. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta : Bumi Aksara.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers.
Santrock, John W. 2002. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.
Sumantri, Mulyani. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka.
Herawan, Asep H. Dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran SD. Bandung : UPI PRESS.
Halim, Nasim. ____. Creative And Comunicative English Bahasa Inggris Sekolah Dasar. Penamas publising house.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas