karakteristik anak SLB
Anak yang berkebutuhan khusus adalah anak
dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu
menunjukan pada ketidak mampuan mental,
emosi , atau pisik. SLB kelas A mempunyai karakteristik tunanetra yang berbeda
dalam pada segi pisik yaitu organ penglihatannya gejalanya antaralain
1.
Mata juling
2.
Sering berkedip
3.
Menyipitkan mata
4.
Klopak mata merah
5.
Mata infeksi
6.
Gerakan mata tak beraturan dan cepat
7.
Mata selalu berair
SLB kelas B mempunyai karakteristik tunarungu
adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupn
tidak permanen. Klasifikasi tunarungu berdasarkann tingkat gangguan pendengaran
adalah
1.
Gangguan penfengaran sangat ringan
(24-40 db)
2.
Ganguan pendengaran ringan (41-55
db)
3.
Gangguan pendengaran sedang
(56-70 db)
4.
Gangguan pendengaran berat (71-90
db)
5.
Gangguan pendengaran extrem atau
tuli (diatas 91 db)
SLB kelas C klasifikasi tunagrahita dalam
kehidupan sehari-hari kita membedakan kecerdasan anak menjadi sangat cedas,
cerdas biasa atau normal, bodoh , dan bodoh sekali. Para ahli dibidang
psikologi membedakan kecerdasan menjadi : Anak jenius, sangat cerdas, biasa,
terbelakang mental. Anak tunagrahita yang termasuk SLB kelas C adalah anak yang
mempunyai intelegensi 50-70. Anak ini dalam dunia pendidikan sering disebut
anak mampu didik. Adapun anak yang masuk SLB C1 adalah anak yang mempunyai
inntelegensi 25-49 anak ini dalam dunia pendidikan adalah anak mampu latih.
SLB kelas D mempunyai karakteristik anak
tunadaksa. Golongan ini diperuntukan untuk anak-anak cacat fisik (tunadasa) untuk
mengetahui tingkat intelegensi anak tunadasa dapat digunakn tes yang
dimodifkasi agar sesuai dengan anak tunadasa . tes tersebut antaralain
haussermen tes (untuk anak tunadasa ringan), illinois tes (dhepisikolinguistis
fsychoinguistis ability ), dan pea body picture pocabulari test. Klasifiksoi
tunadaksa antaralain
1.
Anak polio anak polio mempunyai
intelegensi tinggi yaitu iQ 92
2.
Anak yang TBC rata-rata iq 88
3.
Anak yang cacat konginetal
rata-rata iq 61
4.
Anak yang sapstik rata-rata iq 69
5.
Anak cacat pada pusat syaraf
rata-rata iq 74
SLB kelas E untuk anak tunalaras adalah anak
yang mengalami hambatan dan gangguan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosial dan masyarakat, bertingkahlaku menyimpang dari norma-norma dan adat yang
berlaku di lingkungan kekluarga, sekolah, dan masyarakat. Adapun ciri-ciri anak
tunalaras adalah sebagi berikut
1.
Gangguan emosi dan gangguan
sosial, tidak mau bergaul, dan menyendiri, kurang percaya diri, tidak mempunyai
inisiatif dan bertanggung jawab, agresif terhadap diri sendiri, curiga, acuh
tak acuk, banyak menghayal, memperlihatkan perbuatan buruk.
2.
Rasa rendah diri yang berlebihan
(terlalu mempersoalkan diri sendiri), sering minta maaf, takut tampil dimuka
umum, dan takut bicara, mengeluh dengan nasib malang dan segan melakukan
hal-hal baru atau yang mengungkap kekurangan, selalu ingin sempurna, tidak puas
dengan apa yang diperbuat.
3.
Merendahkan harga diri (murung),
cepat merasa tersinggung, merasa tidak enak badan, sakit buatan.
Pengelompokan : kelas
A tunanetra
Kelas
B tunarungu
Kelas
C tunagrahita
Kelas
D tunadasa
Kelas
E tunalaras
autuis
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas