Pengertian Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi
yang berlangsung dalam diri seseorang.Orang itu berperan sebagai komunikator
maupun sebagai komunikan.Dia berbicara dengan dirinya sendiri.Dia bertanya
dengan dirinya sendiri dan di jawab oleh dirinya sendiri.Banyak orang menyebut
bahwa komunikasi intrapersonal itu adalah melamun.Dalam hal ini melamun tidak
di salahkan, melamun mengenai segala hal misalnya melamun jadi orang kaya,
melamun jadi presiden dan lain sebagainya. Komunikasi intrapribadi berbicara
dengan diri sendiri tujuannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Orang lain
itu bisa satu orang atau lebih. Jadi sebelum berkomunikasi dengan orang lain
seseorang berkomunikasi intrapribadi terlebih dahulu.
Saat kita sedang berbicara kepada diri kita
sendiri, sedang melakukan perenungan, perencanaan, dan penilaian pada diri kita
terjadi proses nouro-fisiologis yang membentuk landasan bagi tanggapan,
motivasi dan komunikasi kita dengan orang-orang atau faktor-faktor di
lingkungan kita (Casmir:1974,37). Mampu
berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri.Belajar
mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berfikir dan merasa, bagaimana kita mengamati, menginterprestasikan dan
bereaksi di lingkungan kita.
Proses Pengelolaan Informasi
Proses pengolahan informasi
dalam komunikasi intrapersonal melalui beberapa tahapan yaitu sensasi,
persepsi, memori, perhatian.dan berfikir.
1. Sensasi
Sensasi
adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian
verbal, simbolis, atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan
kegiatan alat indra, “Benjamin B. Wolman”.
Sensasi juga merupakan fungsi alat indra dalam menerima informasi dan lingkungan sangat penting. Melalui alat
indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih
dari itu, melalui alat indralah manusia memperoleh pengetahuan dan semua
kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Sehingga dapat di simpulkan
bahwa, sensasi merupakan kegiatan, kegiatan yang dilakukan oleh alat-alat indra
manusia untuk menginterprestasikan lingkungan di sekitarnya.
2. Persepsi
Pesepsi
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli indrawi.Hubungan sensasi dan persepsi sudah
jelas.Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna
informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi,
ekspetasi, motivasi, dan memori (
Desiderato,1976:129). Persepsi seperti sensasi, ditentukan oleh faktor
personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi yakni
:
a. Perhatian
Yaitu proses mental ketika
stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat
stimuli lainnya melemah.
·
Faktor
eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas stimuli, kebaruan
(novelty), pengulangan.
·
Faktor
internal penarik perhatian adalah faktor biologos yaitu faktor kebutuhaqn
biologis pada saat itu; dan faktor sosiopsikologis yang meliputi minat,
kebiasaan , sikap.
b. Faktor fungsional adalah
yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, kerangka acuan seseorang
yang semuanya merupakan faktor personal.
c. Faktor struktural berasal
dari sifat stimuli fisik dan efek fisiologis pada individu.
3. Memori
Dalam
komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi
baik persepsi maupun berfikir. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur,
yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan
menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan
Groves,1976). Setiap saat stimuli mengenai indra kita, setiap saat pula stimuli
itu direkam
secara sadar atau tidak sadar oleh memori kita.
4. Perhatian (Attention)
Perhatian
adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol
dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian merupakan reaksi
dari seseorang terhadap aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap suatu
objek. Ada beberapa hal yang memengaruhi perhatian diantaranya faktor eksternal
(benda-benda yang berhubungan dengan individu,stimulus) sedangkan dari faktor
internal (mind&
keinginan, perasaan, kebiasaan ).
Atensi
atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari
sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi di dapatkan dari pengindraan,
ingatan proses kogitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan
sumber daya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi
terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak
sadar.
Dengan
suatu perhatian seseorang bisa memberikan suatu support yang sangat berarti
bagi orang yang di perhatikan. Suatu perhatian akan sangat berarti bila
diberikan dengan rasa penuh ikhlas dan tidak terpaksa. Ditinjau dari timbulnya
perhatian, perhatian dapat di bedakan atas perhatian spontan dan perhatian
tidak spontan.
a. Perhatian spontan, ialah
perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan cara spontan. Perhatian
ini erat hubungannya dengan minat individu. Apabila individu telah mempunyai
minat terhadap suatu objek, itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara
otomatis perhatian itu akan timbul.
b. Perhatian tidak spontan.
Ialah perhatian yang timbul dengan disengaja.
Macam – macam perhatian
Terdapat 5 jenis perhatian yakni
1. Perhatian selektif (
selective attention)
Perhatian
ini terdapat pada situasi dimana seseorang memantau beberapa informasi sekaligus.Penerima
informasi harus memilih salahsatu sumber informasi yang paling penting dan
mengabaikan yang lainnya.Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian selektif
adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan
sebuah sember-sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian
lebih pada sumber tersebut.
2. Perhatian terfokus (focused
attention)
Perhatian
terfokus mengacu pada situasi dimana seseorang diberikan beberapa input namun
harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima
informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh
gangguan-gangguan lain. Faktor yang mempengaruhi terhadap perhatian terfokus
adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi
akan lebih berada langsung di depannya.
3. Perhatian terbagi (divided
attention)
Perhatian
terbagi terjadi jika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari
berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.
4. Perhatian yang terus
menerus (sustained attention)
Perhatian
terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau
sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama.Dalam situasi ini sangat
penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal.
5. Kurang perhatian (lack of
attention)
Kurang
perhatian merupakan situasi dimana penerima informasi tidak berkonsenrtrasi
terhadap pekerjaanya.Situasi ini disebabkan oleh kebosanan atau kejenuhan atau
kelelahan.Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian
adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan penggerakan tubuh,
lingkungan yang hangat kurangnya interaksi dengan pekerjaan lain, motivasi
rendah dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk.
Syarat-syarat agar
perhatian mendapat manfaat sebayak-banyaknya antara lain :
1. Inhibisi ( Pembatasan
Lapangan Kesadaran)
Yaitu pelanggaran atau
penyingkiran isi kesadaran yang tidak diperlukan atau menghalang-halangi masuk
ke dalam lingkungan kesadaran.Misalnya
kita sedang bersiap diri untuk menempuh ujian. Supaya perhatian kita
tetap terarah pada tugas ujian, maka hendaknya ada inhibisi, artinya segala apa
yang mungkin mengganggu harus di cegah jangan sampai masuk ke dalam pikiran
kita. Ajakan yang tidak perlu harus di
kesampingkan.
2. Apersepsi
Yaitu pengerahan dengan
sengaja semua isi kesadaran, termasuk tanggapan, pengertian dan yang telah
dimiliki dan bersesuaian / berhubungan objek pengertian.Tujuannya supaya jiwa
kita lebih memehami objek yang menjadi sasaran.Misalnya kita mempelajari
sejarah perkembangan Agama Hindu di Indonesia. Maka kita perlu appersepsi,
misalnya pengertian tentang barang-baraang peninggalan (candi dan arca).
3. Adaptasi (Penyesuaian Diri)
Peristiwa penyesuaian diri
disebut adaptasi.Misalnya : dalam gejala perhatian organ-organ kita baik
jasmani maupun rohani yang diperlukan untuk menerima objek harus bekerja dengan
sungguh-sungguh. Dalam memperhatikan sesuatu, organ-organ kita menjadi giat
menyesuaikan diri antara subjek dan objek.
4. Proses Atensi
Atensi merupakan proses
sadar maupun tidak sadar.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perhatian :
a. Pembawaan
Adanya
pembawaan tertentu berhubungan dengan objek yang direaksi, maka sedikit atau
banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.
b. Latihan dan kebiasaan
Meskipun
dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang sesuatu bidang, tetapi karena hasil
daripada latihan atau kebiasaan dapat menyebabkan mudah timbulnya perhatian
terhadap bidang tersebut.
c. Kebutuhan
Adanya
kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek
tersebut.Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan
yang harus dicurahkan kepadanya.Demi tercapainya suatu tujuan disamping
perhatian juga perasaan dan kemauan memberi dorongan yang tidak sedikit
pengaruhnya.
d. Kewajiban
Di
dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus terpenuhi baik kewajiban
itu cocok atau tidak menyenangkan atau tidak. Maka demi terlaksananya suatu
tugas apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatian.
e. Sehat tidaknya jasmani akan
mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek.
f. Suasana jiwa
Keadaan
batin perasaan, fantasi, pikiran dan sebagainya sangat mempengaruhi pikiran
kita, mungkin dapat membantu juga menghambat.
g. Suasana di sekitar
Adanya
berbagaimacam perangsang di sekitar kita, seperti kegaduhan , keributan,
kekacauan temperatur, sosial ekonomi keindahan dan sebagainya dapat
mempengaruhi perhatian kita.
h. Kuat tidaknya perangsang
dari objek itu sendiri
Berapa
kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi
perhatian kita.
5. Berfikir
Menurut
Floyd L. Ruch berfikir adalah
manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan
lambang-lambang sehimhha tidak perlu langsung melakukan kegiatan tampak.
Berfikir juga merupakan fungsi kongitif tingkat tinggi dan analis proses
berfikir menjadi bagian dari psikologi kongitif.
Proses
dasar → Mekanisme dasar dari sel otak manusia merefleksikan pencocokan pola
atau pengenaan pola. Saat seseorang melakukan refleksi, situasi baru dan
pengalaman baru dinilai berdasarkan apa yang diingat. Untuk membuat penilaian
ini, pikiran mempertahankan pengalaman saat ini dan mengurutkan pengalaman masa
lalu yang relevan.Hal tersebut dilakukan dengan mempertahankan agar pengalaman
kini dan masa lalu sebagai pengalaman yang terpisah. Pikiran dapat
mencampur,mencocokan,menggabungkan, menukar, dan menurutkan konsep konsep,
persepsi dan pengalaman. Proses ini disebut penalaran. Logika adalah ilmu
tentang penalaran. Kesadaran akan proses penalaran ini adalah jalan masuk
kedalam kesadaran.
Dalam
berfikir ternyata mengandung banyak kesulitan.Orang dengan mudah saja bisa
tersesat.Perasaan dan prasangka dapat memengaruhi jalan
pikiran.Semboyan-semboyan serta pendapat umum dapat menutup mata orang terhadap
kenyataan, dan dalam perdebatan, terutama tentang hal-hal yang sulit dan
berbelit-belit, sering sukar untuk menentukan letak kebenaran.
Guna
menghindari kesesatan dan kesalahan dalam upaya mencapai kebenaran, disusunlah
logika , yaitu sebagai pegangan buat pikiran kita dan perjalanannya mencari
insight mengenai seluruh kenyataan. Pada hakikatnya, berfikir merupakan ciri
utama bagi manusia untuk membedakan antara manusia dengan mahluk lain. Dengan
dasar berfikir ini manusia mengubah keadaan alam sejauh akal dapat
memikirkannya.
Berfikir
disebut juga sebagai proses bekerjanya akal ; manusia dapat berfikir karena
meniliki akal. Akal merupakan intinya sebagai hakikat sedagkan mahluk sebagai
genus yang merupakan dhat, sehingga manusia dapat dijelaskan sebagai mahluk
berakal.Akal merupakan salahsatu unsur kejiwaan manusia untuk mecapai
kebenaran, disamping rasa untuk mencapai keindahan dan kehendak untuk mencapai
kebaikan.Dengan akal inilah manusia dapat berfikir untuk mecapai kebenaran
hakiki.
Macam-macam
kegiatan berfikir :
1.
Berfikir
asosiatif
Yaitu
proses berfikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran
dalam suatu proses berfikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan
sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas. Adapun jenis-jenis berfikir
asosiatif adalah :
a. Asosiasi bebas : suatu ide
akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya ide
tentang makanan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran dapur, nasi
atau anak yang belum sempat diberi makanan atau hal yang lainnya.
b. Asosiasi terkontrol : suatu
ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya ide tentang membeli
handphone, akan merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya,
aplikasinya, ataupun merknya. Tetapi tidak merangsang ide tentang peminjaman
oleh teman dan lain sebaginya.
c. Melamun: yaitu menghayal
bebas, sebebas-bebasnya tanpa ada batas, juga mengenai hal-hal yang tidak
realistis.
d. Mimpi : ide-ide tentang
berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi ini
kadang-kadang terlupakan pada waktu bangun, tetapi kadang-kadang masih dapat
diingat.
e. Berfikir artistik yaitu
berfikir sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan
pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan
oleh para seniman dalam menciptakan karya-karya seninya.
2.
Berfikir
terarah, yaitu proses yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada
sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan persoalan. Ada dua macam berfikir
terarah yaitu :
a. Berfikir kritis, yaitu
membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap suatu keadaan.
b. Berfikir kreatif, yaitu
berfikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal,
nenentukan pemecahan baru dari suatu soal, mememukan sistem baru, menemukan
bentuk artistik baru dan sebagainya.
Tiga macam berfikir :
1. Deduktif : mengambil kesimpulan dari umum ke khusus
2. Induktif :
mengambil kesimpulan dari hal yang khusus di generalisir
3. Evaluatif :
menilai baikburuknya, tepat atau tidaknya.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas