Saturday 17 September 2016

komunikasi intrapersonal dalam psikologi komunikasi



Pengertian Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang.Orang itu berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.Dia berbicara dengan dirinya sendiri.Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan di jawab oleh dirinya sendiri.Banyak orang menyebut bahwa komunikasi intrapersonal itu adalah melamun.Dalam hal ini melamun tidak di salahkan, melamun mengenai segala hal misalnya melamun jadi orang kaya, melamun jadi presiden dan lain sebagainya. Komunikasi intrapribadi berbicara dengan diri sendiri tujuannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Orang lain itu bisa satu orang atau lebih. Jadi sebelum berkomunikasi dengan orang lain seseorang berkomunikasi intrapribadi terlebih dahulu.
Saat kita sedang berbicara kepada diri kita sendiri, sedang melakukan perenungan, perencanaan, dan penilaian pada diri kita terjadi proses nouro-fisiologis yang membentuk landasan bagi tanggapan, motivasi dan komunikasi kita dengan orang-orang atau faktor-faktor di lingkungan kita (Casmir:1974,37). Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri.Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berfikir dan merasa, bagaimana kita mengamati, menginterprestasikan dan bereaksi di lingkungan kita.


 Proses Pengelolaan Informasi
Proses pengolahan informasi dalam komunikasi intrapersonal melalui beberapa tahapan yaitu sensasi, persepsi, memori, perhatian.dan berfikir.
1.      Sensasi
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra, “Benjamin B. Wolman”. Sensasi juga merupakan fungsi alat indra dalam menerima informasi  dan lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Sehingga dapat di simpulkan bahwa, sensasi merupakan kegiatan, kegiatan yang dilakukan oleh alat-alat indra manusia untuk menginterprestasikan lingkungan di sekitarnya.


2.      Persepsi
Pesepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi.Hubungan sensasi dan persepsi sudah jelas.Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspetasi, motivasi, dan memori ( Desiderato,1976:129). Persepsi seperti sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi yakni :
a.       Perhatian
Yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
·         Faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas stimuli, kebaruan (novelty), pengulangan.
·         Faktor internal penarik perhatian adalah faktor biologos yaitu faktor kebutuhaqn biologis pada saat itu; dan faktor sosiopsikologis yang meliputi minat, kebiasaan , sikap.
b.      Faktor fungsional adalah yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, kerangka acuan seseorang yang semuanya merupakan faktor personal.
c.       Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek fisiologis pada individu.

3.      Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi maupun berfikir. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves,1976). Setiap saat stimuli mengenai indra kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara sadar atau tidak sadar oleh memori kita.

4.      Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian merupakan reaksi dari seseorang terhadap aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap suatu objek. Ada beberapa hal yang memengaruhi perhatian diantaranya faktor eksternal (benda-benda yang berhubungan dengan individu,stimulus) sedangkan dari faktor internal (mind& keinginan, perasaan, kebiasaan ).

Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi di dapatkan dari pengindraan, ingatan proses kogitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumber daya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.

Dengan suatu perhatian seseorang bisa memberikan suatu support yang sangat berarti bagi orang yang di perhatikan. Suatu perhatian akan sangat berarti bila diberikan dengan rasa penuh ikhlas dan tidak terpaksa. Ditinjau dari timbulnya perhatian, perhatian dapat di bedakan atas perhatian spontan dan perhatian tidak spontan.
a.       Perhatian spontan, ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan cara spontan. Perhatian ini erat hubungannya dengan minat individu. Apabila individu telah mempunyai minat terhadap suatu objek, itu biasanya timbul perhatian yang spontan, secara otomatis perhatian itu akan timbul.
b.      Perhatian tidak spontan. Ialah perhatian yang timbul dengan disengaja.
Macam – macam perhatian
Terdapat 5 jenis perhatian yakni
1.      Perhatian selektif ( selective attention)
Perhatian ini terdapat pada situasi dimana seseorang memantau beberapa informasi sekaligus.Penerima informasi harus memilih salahsatu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya.Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah sember-sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber  tersebut.

2.      Perhatian terfokus (focused attention)
Perhatian terfokus mengacu pada situasi dimana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang mempengaruhi terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih berada langsung di depannya.

3.      Perhatian terbagi (divided attention)
Perhatian terbagi terjadi jika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.

4.      Perhatian yang terus menerus (sustained attention)
Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama.Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal.

5.      Kurang perhatian (lack of attention)
Kurang perhatian merupakan situasi dimana penerima informasi tidak berkonsenrtrasi terhadap pekerjaanya.Situasi ini disebabkan oleh kebosanan atau kejenuhan atau kelelahan.Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan penggerakan tubuh, lingkungan yang hangat kurangnya interaksi dengan pekerjaan lain, motivasi rendah dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk.

Syarat-syarat agar perhatian mendapat manfaat sebayak-banyaknya antara lain :
1.    Inhibisi ( Pembatasan Lapangan Kesadaran)
Yaitu pelanggaran atau penyingkiran isi kesadaran yang tidak diperlukan atau menghalang-halangi masuk ke dalam lingkungan kesadaran.Misalnya  kita sedang bersiap diri untuk menempuh ujian. Supaya perhatian kita tetap terarah pada tugas ujian, maka hendaknya ada inhibisi, artinya segala apa yang mungkin mengganggu harus di cegah jangan sampai masuk ke dalam pikiran kita. Ajakan yang tidak perlu harus di  kesampingkan.

2.    Apersepsi
Yaitu pengerahan dengan sengaja semua isi kesadaran, termasuk tanggapan, pengertian dan yang telah dimiliki dan bersesuaian / berhubungan objek pengertian.Tujuannya supaya jiwa kita lebih memehami objek yang menjadi sasaran.Misalnya kita mempelajari sejarah perkembangan Agama Hindu di Indonesia. Maka kita perlu appersepsi, misalnya pengertian tentang barang-baraang peninggalan (candi dan arca).

3.    Adaptasi (Penyesuaian Diri)
Peristiwa penyesuaian diri disebut adaptasi.Misalnya : dalam gejala perhatian organ-organ kita baik jasmani maupun rohani yang diperlukan untuk menerima objek harus bekerja dengan sungguh-sungguh. Dalam memperhatikan sesuatu, organ-organ kita menjadi giat menyesuaikan diri antara subjek dan objek.

4.    Proses Atensi
Atensi merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian :
a.    Pembawaan
Adanya pembawaan tertentu berhubungan dengan objek yang direaksi, maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.

b.    Latihan dan kebiasaan
Meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang sesuatu bidang, tetapi karena hasil daripada latihan atau kebiasaan dapat menyebabkan mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tersebut.

c.    Kebutuhan
Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek tersebut.Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan yang harus dicurahkan kepadanya.Demi tercapainya suatu tujuan disamping perhatian juga perasaan dan kemauan memberi dorongan yang tidak sedikit pengaruhnya.

d.   Kewajiban
Di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus terpenuhi baik kewajiban itu cocok atau tidak menyenangkan atau tidak. Maka demi terlaksananya suatu tugas apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatian.

e.    Sehat tidaknya jasmani akan mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek.

f.     Suasana jiwa
Keadaan batin perasaan, fantasi, pikiran dan sebagainya sangat mempengaruhi pikiran kita, mungkin dapat membantu juga menghambat.
g.    Suasana di sekitar
Adanya berbagaimacam perangsang di sekitar kita, seperti kegaduhan , keributan, kekacauan temperatur, sosial ekonomi keindahan dan sebagainya dapat mempengaruhi perhatian kita.

h.    Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri
Berapa kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatian kita.

5.    Berfikir
Menurut Floyd L. Ruch berfikir adalah manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehimhha tidak perlu langsung melakukan kegiatan tampak. Berfikir juga merupakan fungsi kongitif tingkat tinggi dan analis proses berfikir menjadi bagian dari psikologi kongitif.

Proses dasar → Mekanisme dasar dari sel otak manusia merefleksikan pencocokan pola atau pengenaan pola. Saat seseorang melakukan refleksi, situasi baru dan pengalaman baru dinilai berdasarkan apa yang diingat. Untuk membuat penilaian ini, pikiran mempertahankan pengalaman saat ini dan mengurutkan pengalaman masa lalu yang relevan.Hal tersebut dilakukan dengan mempertahankan agar pengalaman kini dan masa lalu sebagai pengalaman yang terpisah. Pikiran dapat mencampur,mencocokan,menggabungkan, menukar, dan menurutkan konsep konsep, persepsi dan pengalaman. Proses ini disebut penalaran. Logika adalah ilmu tentang penalaran. Kesadaran akan proses penalaran ini adalah jalan masuk kedalam kesadaran.

Dalam berfikir ternyata mengandung banyak kesulitan.Orang dengan mudah saja bisa tersesat.Perasaan dan prasangka dapat memengaruhi jalan pikiran.Semboyan-semboyan serta pendapat umum dapat menutup mata orang terhadap kenyataan, dan dalam perdebatan, terutama tentang hal-hal yang sulit dan berbelit-belit, sering sukar untuk menentukan letak kebenaran.

Guna menghindari kesesatan dan kesalahan dalam upaya mencapai kebenaran, disusunlah logika , yaitu sebagai pegangan buat pikiran kita dan perjalanannya mencari insight mengenai seluruh kenyataan. Pada hakikatnya, berfikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan antara manusia dengan mahluk lain. Dengan dasar berfikir ini manusia mengubah keadaan alam sejauh akal dapat memikirkannya.

Berfikir disebut juga sebagai proses bekerjanya akal ; manusia dapat berfikir karena meniliki akal. Akal merupakan intinya sebagai hakikat sedagkan mahluk sebagai genus yang merupakan dhat, sehingga manusia dapat dijelaskan sebagai mahluk berakal.Akal merupakan salahsatu unsur kejiwaan manusia untuk mecapai kebenaran, disamping rasa untuk mencapai keindahan dan kehendak untuk mencapai kebaikan.Dengan akal inilah manusia dapat berfikir untuk mecapai kebenaran hakiki.

Macam-macam kegiatan berfikir :
1.         Berfikir asosiatif
Yaitu proses berfikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran dalam suatu proses berfikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas. Adapun jenis-jenis berfikir asosiatif adalah :
a.       Asosiasi bebas : suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya ide tentang makanan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran dapur, nasi atau anak yang belum sempat diberi makanan atau hal yang lainnya.

b.      Asosiasi terkontrol : suatu ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya ide tentang membeli handphone, akan merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya, aplikasinya, ataupun merknya. Tetapi tidak merangsang ide tentang peminjaman oleh teman dan lain sebaginya.


c.       Melamun: yaitu menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa ada batas, juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.

d.      Mimpi : ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi ini kadang-kadang terlupakan pada waktu bangun, tetapi kadang-kadang masih dapat diingat.


e.       Berfikir artistik yaitu berfikir sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para seniman dalam menciptakan karya-karya seninya.

2.         Berfikir terarah, yaitu proses yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan persoalan. Ada dua macam berfikir terarah yaitu :
a.       Berfikir kritis, yaitu membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap suatu keadaan.
b.      Berfikir kreatif, yaitu berfikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal, nenentukan pemecahan baru dari suatu soal, mememukan sistem baru, menemukan bentuk artistik baru dan sebagainya.
Tiga macam berfikir :
1.      Deduktif   : mengambil kesimpulan dari umum ke khusus
2.      Induktif      : mengambil kesimpulan dari hal yang khusus di generalisir
3.      Evaluatif    : menilai baikburuknya, tepat atau tidaknya.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas